Idul fitri atau lebaran merupakan hari yang paling dinanti semua umat muslim, hari dimana semua umat muslim telah menyelesaikan puasa pada bulan Ramadan.
Tetapi, sebelum merayakan idul fitri, perlu diketahui apa makna dari idul fitri itu sendiri. Idul Fitri berarti kembalinya seseorang kepada keadaan suci atau keterbebasan dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, dan keburukan sehingga berada dalam kesucian atau fitrah.
Idul fitri atau lebaran jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan kalender Hijriah. Salah satu anjuran umat muslim pada hari idul fitri adalah melaksanakan shalat id.
Hukum shalat ini adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) sejak disyariatkannya pada tahun kedua hijriah. Disunnahkan melaksanakan salat Id di tanah lapang atau bahkan jalan raya (terutama di kota besar).
Berikut ini kami sajikan hal-hal yang harus dilakukan ketika hari lebaran:
1. Melaksanakan Salat Idul Fitri Berjamaah
Shalat Idul Fitri merupakan shalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal. Pelaksanaannya dianjurkan secara berjamaah, sebagaimana pandangan atau pendapat para ulama dari kalangan mazhab Syafi’i.
Salah satu pandangan mengenai anjuran shalat idul fitri dilaksanakan secara berjamaah terdapat di dalam kitab Nihayatuz Zein karya Syekh M Nawawi Banten. Berikut adalah tata cara shalat id berjamaah :
- Niat shalat idul fitri di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram (membaca Allâhu akbar), dan disunnahkan untuk melafalkan niat sebelumnya. Berikut lafal niatnya,
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى
Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini ma’mûman (jika jadi imam pakai “imaman”) lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
- Membaca doa ifititah, kemudian disunnahkan untuk tabir sebanyak tujuh kali.
- Membaca surat Al-Fatihah. Setelah itu disunnahkan untuk membaca surat Al-A’la, lalu dilanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
- Setelah takbir untuk berdiri rakaat kedua, disunnahkan untuk takbir sebanyak lima kali seperti takbir pada rakaat pertama. Lalu lanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
- Selesai salam, jamaah dianjurkan untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan khatib terlebih dulu, jangan dulu beranjak dari tempat.
2. Mendengarkan Khutbah Idul Fitri
Menghadiri khutbah Ied tidaklah wajib seperti menghadiri shalat, karena khutbah shalat idul fitri tidak termasuk ke dalam rukun shalat maupun syarat sah shalat, sehingga jika ditinggalkan tidak membatalkan shalat atau memengaruhi keabsahan shalat.
Riwayat dari Abdullah bin Saib, ia berkata : “Aku menghadiri Ied bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika selesai shalat, beliau bersabda :
إِنَّا نَخْطُبُ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَجْلِسَ لِلْخُطْبَةِ فَلْيَجْلِسْ وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَذْهَبَ فَلْيَذْهَبْ
“Sesungguhnya kami akan berkhutbah, barangsiapa yang ingin tetap duduk untuk mendengarkan maka duduklah dan siapa yang hendak pergi maka pergilah” [Diriwayatkan Abu Daud 1155, An-Nasa’i 3/185, Ibnu Majah 1290, dan Al-Hakim 1/295, dan isnadnya Shahih. Lihat Irwaul Ghalil 3.96-98].
Oleh karena itu, bagi yang langsung pulang dan tidak mendengarkan khutbah sebenarnya tidak masalah, namun ia telah kehilangan pahala sunnah dan juga ilmu yang bisa didapatkan dari khatib.
3. Bersilaturahmi dengan Keluarga Terdekat di Rumah
Idul fitri menjadi momen mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, teman, dan bahkan tetangga rumah. Silaturahim juga dapat menumbuhkan rasa kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama.
Berkunjung/bersilaturahmi ke keluarga sudah menjadi tradisi saat idul fitri, nuansa seperti menikmati ketupat bersama, berkumpul dan bercanda dengan sanak keluarga, saling memafkan, dan memberikan bingkisan atau THR menjadi momen hangat yang tidak boleh terlewatkan.
Silaturahmi pada saat idul fitri bisa menghabiskan waktu 5-7 hari, apalagi jika sanak keluarga yang dikunjungi sangat banyak.
Dalam momen ini, penting juga untuk memahami etika bersilaturahmi agar tercipta suasana yang harmonis dan penuh berkah, seperti menjaga sopan santun, menjaga waktu bertamu, hindari saling mengejek, dan saling memafkan saat silaturahmi. Semoga momen silaturahmi akan terus terjalin walaupun idul fitri telah selesai.
4. Memberikan Hampers Kepada Kolega
Selain silaturahmi, idul fitri juga identik dengan memberikan hampers ke keluarga dan kolega. Mulai dari kue kering, makanan ringan, hingga peralatan rumah tangga menjadi beberapa isi hampers yang paling banyak dipilih.
Tetapi, Anda juga perlu mengetahui tips agar keuangan Anda tetap aman walaupun banyak memberikan hamper kepada kolega, seperti memilih hampers sesuai budget, memilih box hampers lebaran yang unik, beri kartu ucapan, membuat prioritas kolega yang diberi hampers, dan menyiapkan hampers dari jauh-jauh hari.
5. Memberikan THR Kepada Sanak Famili
THR atau Tunjangan Hari Raya sudah tidak asing lagi didengar. Bagi sebagian orang, memberikan THR kepada sanak famili adalah hal wajib yang perlu dilakukan saat idul fitri.
Memberikan THR bukan hanya tradisi semata pada saat idul fitri, tetapi momen ini juga dapat dimanfaatkan untuk saling berbagi rezeki, memperat silaturahmi, saling membantu dengan sanak famili, dan memberikan semangat untuk anak-anak lebih mencintai hari raya idul fitri.
Agar dana ini bermanfaat secara optimal, ada beberapa cara bijak membagi dan mengelola THR untuk keluarga, yaitu : prioritaskan kebutuhan pokok keluarga, buat pos pengeluaran Khusus untuk THR, tetap sisakan uang THR untuk dana darurat, dan berikan THR sesuai kemampuan, jangan dipaksakan.
Idul fitri menjadi momen yang sangat istimewa bagi umat muslim. Momen ini menjadi langkah baik untuk bersilaturahmi dengan keluarga, teman, dan tetangga. Nuansa idul fitri adalah nuansa yang sangat dirindukan oleh setiap orang. Banyak hal yang dapat dilakukan pada momen ini, seperti di hari pertama idul fitri melakukan shalat id, kemudian berkunjung ke sanak keluarga, memberikan hampers ke teman kantor/kolega bisnis, dan memberikan THR kepada sanak keluarga. Momen seperti ini yang dapat mempererat silaturahmi dan menumbuhkan rasa kasih sayang antar sesama. Semoga silaturahmi akan terus berjalan walaupun idul fitri telah selesai. Itulah hal-hal yang harus dilakukan ketika hari lebaran.