Sejak penandatanganan Perjanjian Paris tahun 2015, negara-negara di seluruh dunia berkomitmen untuk menahan laju pemanasan global, dan berusaha untuk mengatasi krisis iklim yang makin berkepanjangan.
Walau sudah bisa untuk diminimalisir, tetapi masalah ini masih belum teratasi secara sempurna. Maka dibutuhkan juga peran krusial semua pihak baik personal atau pun kelompok, khususnya perusahaan.
Perusahaan yang memiliki brand dan nama di mata masyarakat akan memberikan dampak signifikan kepada pencegahan krisis iklim.
Pada artikel ini Anda akan mendapatkan hal apa saja yang bisa perusahaan lakukan dalam upaya mencegah krisis iklim semakin memburuk.
1. Mendukung Pasar Karbon
Perusahaan yang memiliki jumlah karbon besar sampai-sampai melampai batas yang diizinkan bisa melakukan jual beli kuota karbon dari perusahaan lain di pasar karbon.
Saat ini pasar karbon di Indonesia berada di bawah naungan Kementrian lingkungan hidup sebagai penanggung jawab utama sekaligus pengawas dan dibantu oleh Bursa Karbon Indonesia.
2. Alokasi CSR ke Proyek Hijau
Dalam sebuah penelitan oleh Anna Min Du dan kedua rekannya yang terbit di Corporate Social Responsibility and Environmental Management pada Oktober 2024.
Penelitian ini menegaskan bahwa alokasi dana Corporate social responsibility (CSR) berpengaruh besar jika dialokasikan pada pencegahan krisis iklim.
Dari sini bisa Anda fahami bahwa dana CSR perusahaan memiliki manfaat yang amat luas, bukan hanya sekedar memberi sumbangan kepada individu tertentu tapi juga memberikan keselamatan pada bumi.
3. Mendukung Green Wakaf
Green wakaf adalah sebuah konsep modern dimana Anda bisa memberikan dana wakaf untuk dikeloka dalam kegiatan yang mendukung pelestarian alam, pengelolaan hutan, serta energi terbarukan.
4. Mengadakan Komite Keberlanjutan
Selain menjelaskan dampak besar dari dana CSR, penelitian Anna Min Du juga memberikan sebuah hasil dimana jika sebuah perusahaan memiliki Komite Keberlanjutan (Sustainability Committees).
Maka kominte tersebut akan memperkuat pengaruh perusahaan tersebut pada program-program pencegahan krisis iklim.
5. Melakukan Akuntabilitas dan Transparansi Carbon
Dalam prosesnya menghitung jumlah karbon yang dikeluarkan oleh perusahaan dan transparansikan hal tersebut adalah sesuatu yang amat penting.
Tanpa perhitungan yang tepat dan transparansi, maka Anda tidak akan tahu secara detail apakah perusahaan tersebut mendukung pencegahan krisis iklim atau tidak.
6. Menggunakan Bahan dan Kemasan Ramah Lingkungan
Ini termasuk cara yang paling mudah dalam upaya mencegah krisis iklim khususnya terhadap sampah kimia seperti kantong plastik.
Perusahaan bisa mulai menggunakan kemasan ramah lingkungan untuk produk-produknya. Kemasan-kemasan ramah lingkungan pun memiliki banyak macam, seperti yang mudah terurai atau pun yang tahan lama.
7. Aktif Melakukan Edukasi
Saat ini hampir seluruh perusahaan memiliki sosial media bahkan tergolong wajib untuk dimiliki. Hal ini karena branding dan promosi sudah tidak bisa lagi hanya dilakukan melalui offline tapi harus juga secara digital.
Selain alat untuk promosi, sosial media perusahaan pun bisa menjadi sarana edukasi. Maka disinilah peranting perusahaan yaitu memanfaatkan sosial medianya untuk sama-sama mengkampanyekan bahaya krisis iklim dan cara mengatasinya.
8. Kolaborasi Lintas Sektor
Sekarang ini kita hidup dalam dunia yang jika tidak berkolaborasi maka akan tertinggal baik individu atau pun bisnis. Hal ini disetujui oleh Angie Hall sebagai Head of Sustainable Finance di HSBC Canada.
Angi mengatakan, bahwa dalam sektor keberlanjutan, khususnya di dunia bisnis dan usaha kolaborasi itu sangat penting.
Maka dari itu, perusahaan baik nya pun berkolaborasi antar sesamanya bukan hanya dalam mempertahankan keberlangsungan bisnis tapi juga dalam mengatasi krisis iklim.
9. Melakukan Carbon Offset
Offset karbon (carbon offset) adalah cara untuk menebus emisi gas rumah kaca (seperti CO₂) yang kita hasilkan dengan mendanai kegiatan yang mengurangi emisi di tempat lain.
Dengan demikian, perusahaan yang memberikan dana kepada proyek-proyek hijau dimana nantinya akan kembali menyehatkan alam yang tadinya telah rusak.
10. Mendukung Bioremediasi
Bioremediasi adalah cara membersihkan lingkungan yang tercemar (seperti tanah atau air) dengan bantuan makhluk hidup, biasanya mikroorganisme (bakteri, jamur) atau tanaman tertentu.
Contohnya, jika ada perusahaan yang menumpahkan minyak ke tanah dan mencemarinya. Sebagai ganti dari pembersih berbahan kimia, perusahaan dapat menggunakan bakteri khusus untuk menguraikan minyak menjadi zat yang tidak berbahaya.
Ini akan membuat tanah lebih sehat dan dampaknya pun positif kepada tanaman atau pepohonan yang tumbuh di sekitarnya.
Krisis iklim bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan panggilan bersama yang harus dijawab oleh seluruh elemen masyarakat, termasuk perusahaan.
Melalui berbagai langkah konkret seperti mendukung pasar karbon, mengalokasikan dana CSR secara tepat, hingga menjalin kolaborasi lintas sektor, perusahaan memiliki peran strategis dalam memperlambat laju kerusakan lingkungan.
Dengan kesadaran dan aksi nyata, perusahaan tidak hanya menjaga reputasinya, tetapi juga turut menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.






