Analisis kompetitor adalah hal yang wajib di dunia bisnis yang serba cepat seperti saat ini. Mengutip studi yang dipublikasi di Journal of Resources Development and Management, bisnis-bisnis yang benar-benar menganalisis baik pasar atau kompetitor biasanya lebih bertahan dibandingkan yang hanya mengikuti arus.
Maka dari itu, pada artikel ini akan dijelaskan tentang analisis kompetitor mulai dari pengertian, cara, dan contohnya. Mari simak bersama.
Apa Itu Analisis Kompetitor?
Analisis kompetitor dapat diartikan sebagai pendekatan yang sistematis untuk melihat para pesaing Anda dan metode apa yang mereka gunakan untuk berbisnis.
Analisis Ini mencakup seberapa sering produk mereka, layanan yang mereka tawarkan, taktik pemasaran yang mereka terapkan, seberapa besar kekuatan finansial yang mereka punya, dan pandangan apa yang dimiliki pelanggan terhadap mereka.
Selain itu, hasil akhir dari analisis kompetitor juga cukup jelas, yaitu agar Anda tidak melakukan kesalahan yang sama dengan para pesaing dan bisa melangkah lebih jauh dibandingkan kompetitor.
Tujuan Analisis Kompetitor
Ada beberapa tujuan dari Analisis kompetitor yang bisa Anda gunakan, seperti:
1. Mengenali Pesaing Utama
Anda harus mengetahui siapa yang menjadi rival utama dan sekunder. Hal ini akan mempermudah bisnis dalam memetakan kekuatan serta posisi di pasar.
2. Memahami Strategi Pesaing
Dengan menganalisis pesaing memasarkan barang, menentukan harga, berinteraksi di platform media sosial, atau menjaga hubungan dengan konsumen, Anda dapat menemukan peluang yang bisa dimanfaatkan, atau bahkan meningkatkan strategi yang sudah Anda terapkan.
3. Mengantisipasi Ancaman
Melalui analisis, Anda dapat meramalkan kemungkinan langkah-langkah strategis dari pesaing, seperti peluncuran produk anyar, perluasan pasar, atau promosi.
4. Mengantisipasi Pergerakan Pasar
Pesaing merupakan bagian integral dari ekosistem pasar. Mengamati reaksi mereka terhadap tren, inovasi, atau kebijakan tertentu dapat memberikan pemahaman tentang arah perkembangan industri.
5. Membantu Menyusun Strategi Usaha
Informasi dan wawasan dari para kompetitor dapat membantu dalam mengambil keputusan yang lebih cermat, baik itu dalam strategi pemasaran, pengembangan produk, maupun investasi.
Selalu ingat, strategi yang berdasarkan data dari pesaing akan memiliki kekuatan lebih dibandingkan yang hanya berdasarkan asumsi.
Manfaat Melakukan Analisis Kompetitor
Selain tujuan, ada juga banyak manfaat dari analisis kompetitor, yaitu:
1. Mengoptimalkan Taktik Pemasaran
Dengan mengetahui bagaimana pesaing menjangkau dan menarik perhatian konsumen, baik melalui sosial media, iklan online, promosi, atau program loyalitas, strategi bisnis Anda akan lebih terarah dan terukur.
2. Mengidentifikasi Kesempatan
Kekurangan atau celah dalam produk, layanan, atau pendekatan pesaing dapat menjadi peluang yang berharga dan dapat menciptakan solusi yang belum ditawarkan pesaing, sehingga menjadikannya sebagai keunggulan dalam menarik pelanggan.
3. Menghindari Kesalahan yang Sama
Anda dapat belajar dari kegagalan yang dialami oleh pesaing, seperti strategi yang tidak berhasil, produk yang kurang diminati, atau pelayanan yang tidak memuaskan.
4. Menyesuaikan Harga dan Promosi
Memahami harga yang ditetapkan oleh pesaing dan cara mereka memberikan nilai dapat membantu menentukan strategi penetapan harga yang efektif.
5. Meningkatkan Kepuasan Konsumen
Menganalisa cara pesaing menangani komplain, membangun hubungan dengan konsumen, dan memberikan pengalaman yang menyenangkan dapat menjadi referensi dan diinovasikan lagi dalam bisnis Anda.
Cara dan Contoh Analisis Kompetitor
Untuk menganalisis kompetitor terbilang sulit dan mudah, maka berikut ini panduan praktik analisis kompetitor untuk Anda.
1. Tetapkan Tujuan Analisis
Tujuan analisis yang perlu dipertimbangkan seperti:
- Memasuki pasar baru?
- Meluncurkan barang baru?
- Memperbaiki strategi yang sudah ada?
2. Kenali Kompetitor Anda
Kategorikan kompetitor menjadi dua jenis:
- Kompetitor langsung: Menawarkan produk atau layanan yang serupa kepada konsumen yang sama. Misalnya: Pizza Hut dan Domino’s.
- Kompetitor tidak langsung: Produk yang berbeda tetapi memenuhi kebutuhan yang mirip. Contoh: McDonald’s dan Domino’s.
Terapkan pendekatan “WWH”:
- Who: Siapa pelanggan mereka?
- What: Masalah apa yang mereka atasi?
- How: Bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut?
3. Lakukan Penelitian Pasar
Gabungkan riset primer, seperti survei, wawancara, kelompok diskusi dan riset sekunder, termasuk analisis situs web, laporan keuangan, serta artikel berita.
Anda juga dapat memanfaatkan tools seperti:
- SEMrush dan Ahrefs: Analisis SEO.
- Facebook Ad Library: Memahami strategi iklan dari kompetitor.
- SimilarWeb atau Moz Pro: Mengetahui lalu lintas dan kinerja situs.
4. Bandingkan Produk dan Harga
Setelah tiga langkah di atas, buatlah daftar fitur produk dari kompetitor dan bandingkan dengan produk Anda. Tinjau aspek-aspek seperti:
- Kualitas
- Harga
- Kemudahan penggunaan
- Layanan tambahan
- Desain dan kemasan
5. Pelajari Metode Pemasaran dan Digital
Amati bagaimana kompetitor melakukan pemasaran mereka dengan menganalisis hal-hal berikut:
- Gaya konten di media sosial
- Iklan berbayar
- Pemanfaatan SEO
- Kampanye dari influencer
- Pemasaran melalui email
6. Gunakan Analisis SWOT
Analisis para pesaing dengan SWOT yang terdiri dari:
- Kekuatan: Apa saja keunggulan yang mereka miliki?
- Kelemahan: Apa saja yang menjadi kekurangan mereka?
- Peluang: Peluang apa yang bisa dimanfaatkan?
- Ancaman: Ancaman apa yang mungkin muncul dari keberadaan mereka?
Contoh Tabel Analisis SWOT Brand Fashion Lari
| Aspek | Deskripsi |
| Strengths (Kekuatan) | Desain produk yang unik dan modern Bahan berkualitas tinggi serta tahan lama Brand memiliki reputasi yang solid di kalangan pelari |
| Weaknesses (Kelemahan) | Harga produk cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan pesaing lokal Jaringan toko fisik yang terbatas di kota-kota besar Variasi produk yang kurang untuk pemula dan pelari kasual |
| Opportunities (Peluang) | Tren hidup sehat dan berolahraga semakin meningkat – Potensi pasar e-commerce yang luas Kesempatan berkolaborasi dengan komunitas lari serta acara marathon Kemajuan dalam teknologi bahan yang baru |
| Threats (Ancaman) | Persaingan yang sengit dari merek internasional dan lokal Perubahan cepat dalam tren fashion Ketidakpastian ekonomi yang berdampak pada daya beli konsumen |
Contoh Matriks SWOT Brand Fashion Lari
| Strengths (Kekuatan) | Weaknesses (Kelemahan) | |
| Opportunities (Peluang) | Gunakan reputasi yang solid dan teknologi untuk bekerja sama dalam penyelenggaraan event lari Tingkatkan penjualan melalui platform online agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas | Ciptakan variasi produk yang lebih ramah anggaran agar dapat menarik perhatian pemula Optimalisasi distribusi dengan mendirikan toko di berbagai kota baru |
| Threats (Ancaman) | Tingkatkan kreativitas produk untuk mempertahankan daya saing dan keunikan dibandingkan pesaing Pertahankan standar kualitas untuk menghindari kemungkinan adanya produk bajakan. | Lakukan diversifikasi produk untuk mengurangi ketergantungan pada segmen harga premium Beradaptasilah dengan cepat terhadap perubahan dalam tren mode serta permintaan pasar |
7. Tentukan Posisi Anda di Pasar
Sebagai contoh, Anda dapat mengatur variabel seperti “biaya” dibandingkan dengan “mutu pelayanan” atau “jangkauan pasar” dibandingkan dengan “kebahagiaan konsumen”.
Contoh Tabel Analisis Kompetitor Brand Fashion Olahraga Lari
| Aspek Segmentasi | Brand A | Brand B | Brand C |
| Domisili | Kota besar (Jakarta, Bandung, Surabaya) | Kota dan daerah semi-urban (Bogor, Bekasi, Medan) | Kota kecil serta komunitas pelari lokal |
| Minat | Performa tinggi, ajang lari (marathon, 10K) | Berlari sebagai gaya hidup, kebugaran & olahraga perkotaan | Berlari demi kesehatan, komunitas dan hobi santai |
| Kebiasaan | Latihan teratur, berpartisipasi di event lari besar | Berlarilah 2-3 kali dalam seminggu, bergabung dengan gym | Berlari santai di pagi atau malam, menikmati komunitas pelari lokal |
| Usia | Usia 25–40 tahun | USia 18–35 tahun | Usia 20–45 tahun (fleksibel dan inklusif) |
| Gaya Bahasa & Lifestyle | Profesional, berkompetisi, fokus pada hasil | Perkotaan, penuh energi, stylish, milenial & generasi Z | Santai, akrab, berorientasi pada komunitas, aktif di platform sosial |
| Pendapatan | Kelas menengah atas (IDR 8–15 juta/bulan) | Kelas menengah (IDR 5–10 juta/bulan) | Kelas menengah bawah (IDR 3–8 juta/bulan) |
Setelah Anda membuat tabel seperti yang ditunjukkan sebelumnya, Anda dapat memanfaatkan peta posisi kompetitif untuk mengevaluasi lokasi bisnis Anda dibandingkan dengan pesaing.
Contoh competitive positioning map

Brand A dan B merupakan merek internasional yang mengedepankan gaya hidup perkotaan dan olahraga, sedangkan Brand C adalah merek domestik yang menerapkan pendekatan berbasis komunitas dan menawarkan harga yang lebih terjangkau.
Analisis terhadap kompetitor lebih dari sekadar pengumpulan informasi. Nilai sejatinya terletak pada tindakan yang diambil berdasarkan data yang telah dikumpulkan.
Manfaatkan hasil analisis untuk:
- Mengubah pendekatan bisnis Anda
- Meningkatkan keunggulan produk yang dimiliki
- Menemukan area pasar yang baru
- Memperbaiki pengalaman pelanggan
- Menyusun rencana pemasaran yang lebih ampuh
Selalu ingat untuk melakukan pembaruan analisis secara rutin sebab pasar senantiasa berubah. Dan yang paling krusial hindarilah bias konfirmasi. Biarkan fakta yang berbicara, bukan prasangka Anda.






