Brand Positioning : Arti, Jenis, Dan Cara Mengukurnya

brand positioning apa itu brand positioning hardbox.co.id

Written By Almer

Almer adalah seseorang yang memiliki pemahaman baik dibidang packaging, hardbox, softbox, branding, marketing, dan bisnis.

September 16, 2025

Keberhasilan sebuah merek tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk, tetapi juga bagaimana merek tersebut dipersepsikan di benak konsumen. Strategi yang berfokus pada hal ini dikenal dengan istilah brand positioning.

Konsep ini menekankan pentingnya membangun identitas yang berbeda sehingga merek dapat menempati posisi unik dibandingkan para pesaing di pasar.

Apa Itu Brand Positioning?

Philip Kotler, pakar pemasaran, mendefinisikan brand positioning sebagai “the act of designing the company’s offering and image to occupy a distinctive place in the mind of the target market.” Artinya, brand positioning adalah upaya untuk merancang penawaran dan citra merek agar memiliki tempat yang jelas dan berbeda dalam pikiran konsumen.

The Branding Journal menambahkan bahwa brand positioning mencerminkan sejauh mana sebuah merek dianggap berbeda, menguntungkan, dan kredibel. Dengan demikian, brand positioning tidak sekadar tagline atau logo, tetapi tentang bagaimana konsumen menilai keunikan serta nilai tambah suatu produk atau layanan.

Mengapa Brand Positioning Penting?

Brand positioning memiliki peran strategis dalam membangun keunggulan kompetitif. Beberapa alasan pentingnya antara lain:

1. Diferensiasi dari Pesaing : Membantu merek tampil menonjol di tengah pasar yang padat.

2. Kejelasan Nilai : Konsumen lebih mudah memahami mengapa produk tertentu lebih relevan dibandingkan alternatif lain.

3. Membangun Loyalitas : Positioning yang kuat menciptakan hubungan emosional yang mendorong konsumen untuk tetap setia.

4. Pengaruh pada Persepsi Harga : Merek dengan positioning jelas sering kali mampu menetapkan harga premium karena dianggap memiliki nilai lebih.

5. Konsistensi Strategi Marketing : Menyelaraskan semua pesan komunikasi dari satu merek kepada audiens.

Jenis-Jenis Strategi Brand Positioning

Secara umum, terdapat beberapa pendekatan dalam membangun positioning:

1. Price-Based Positioning : Menekankan harga kompetitif. Contoh: Xiaomi, yang dikenal menawarkan perangkat berkualitas dengan harga terjangkau.

2. Convenience-Based Positioning : Fokus pada kemudahan penggunaan dan aksesibilitas. Contoh: Zoom dan Google Meet saat pandemi.

3. Quality-Based Positioning : Menawarkan kualitas premium meski dengan harga lebih tinggi. Contoh: AQUA dan Apple.

4. Innovation-Based Positioning : Menonjolkan inovasi sebagai keunggulan. Contoh: Tesla dengan mobil listrik berteknologi tinggi.

5. Customer-Centric Positioning : Menekankan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama. Contoh: Amazon yang memosisikan diri sebagai perusahaan paling berorientasi pada konsumen.

Mengukur Keberhasilan Brand Positioning?

Efektivitas brand positioning dapat dinilai dengan beberapa metode berikut:

1. Survei Brand Awareness : Mengukur tingkat pengenalan konsumen terhadap brand.

Contoh: ketika ditanya spontan tentang air mineral, sebagian besar konsumen langsung menyebut AQUA.

2. Analisis Market Share : Melihat pangsa pasar yang dikuasai brand dibandingkan dengan kompetitor.

Contoh: Brand A menguasai 35% pasar, sementara brand B hanya 20%.

3. Monitoring Media Sosial : Memahami sentimen publik melalui percakapan di platform digital.

Contoh: Analisis komentar di Twitter/X atau Instagram untuk melihat apakah brand dipersepsikan positif atau negatif.

4. Customer Retention & Loyalty : Menilai keterikatan pelanggan dalam jangka panjang.

Contoh: Pelanggan yang terus berlangganan Netflix meskipun ada banyak pesaing lain.

5. Net Promoter Score (NPS) : Mengukur kemungkinan konsumen merekomendasikan brand kepada orang lain.

Contoh: Pertanyaan sederhana, “Seberapa besar kemungkinan Anda merekomendasikan brand ini ke teman atau keluarga?”

FAQ Seputar Brand Positioning

Q: Bagaimana cara menyusun brand positioning statement?
A: Gunakan format: “Untuk [Target Audience], [Nama Brand] adalah satu-satunya [Kategori Produk] yang [Diferensiasi Utama] karena [Alasan/Proof Point].”

Q: Apakah brand positioning bisa berubah?
A: Bisa. Perusahaan dapat melakukan repositioning untuk menyesuaikan diri dengan tren baru, perubahan perilaku konsumen, atau dinamika persaingan.

Q: Apa langkah jika preferensi konsumen terus berubah?
A: Lakukan riset pasar secara berkala dan gunakan data insight untuk menyesuaikan strategi. Dengan begitu, brand tetap relevan.

Q: Apa solusi untuk brand dengan anggaran terbatas?
A: Fokus pada strategi organik seperti konten edukatif di media sosial, storytelling, serta memanfaatkan testimoni pelanggan untuk membangun kredibilitas.

In Article Box
order packaging disini hardbox.co.id

Artikel Lainnya

Rekomendasi Vendor Box Hampers Lebaran Terpercaya

Rekomendasi Vendor Box Hampers Lebaran Terpercaya

Ada banyak vendor box hampers lebaran, namun hanya beberapa yang bisa memberikan garansi, tepat waktu, dan kualitas premium. Ditambah lagi lebaran adalah hari yang spesial, jadi hampersnya pun harus isitimewa bukan hanya dari isi tapi juga desain. Maka dari itu, di...

10 Ide Rekomendasi Kue Lebaran Untuk Keluarga dan Jualan

10 Ide Rekomendasi Kue Lebaran Untuk Keluarga dan Jualan

Kue lebaran populer di Indonesia meliputi kue kering klasik yang rasanya renyah serta bentuk yang beraneka ragam. Untuk Anda yang ingin mempersiapkan lebaran dengan berjualan atau sekedar membuat untuk keluarga. Maka ini adalah sepuluh rekomendasi kue lebaran yang...

6 Ide Kegiatan Tahun Baru Untuk Keluarga dan Teman

6 Ide Kegiatan Tahun Baru Untuk Keluarga dan Teman

Kegiatan tahun baru seperti bakar-bakar dan bermain bersama biasanya melibatkan orang-orang berharga, namun kadang ada juga yang masih bingung harus melakukan apa saja. Maka dari itu di bawah ini ada enam ide kegiatan tahun baru untuk Anda yang bisa dijadikan...