Apakah Anda pernah merasa sudah bikin produk bagus, promosi habis-habisan, tapi hasil penjualan tetap gitu-gitu aja? Bisa jadi masalahnya bukan di kualitas produk, melainkan di cara analisis pasarnya. Nah, di sinilah peran penting segmentasi pasar.
Dengan memahami apa itu segmentasi pasar, Anda bisa tahu siapa sebenarnya calon pelanggan yang bener-bener butuh produk Anda.
Jadi, promosi tidak lagi buang-buang tenaga ke orang yang salah frekuensi. Mari kita bahas lebih santai tapi tetap informatif, biar Anda makin paham bagaimana cara melakukan analisis pasar yang tepat.
Apa Itu Segmentasi Pasar?
Secara sederhana, segmentasi pasar adalah proses membagi pasar yang luas menjadi kelompok-kelompok kecil yang punya karakteristik mirip. Bisa dilihat dari usia, gender, gaya hidup, lokasi, atau kebiasaan belanja.
Contohnya gampang: brand minuman energi nggak mungkin menyasar nenek-nenek, kan? Mereka lebih cocok target ke anak muda aktif yang suka olahraga. Begitu juga dengan brand kecap yang bikin varian “kecap Jawa” atau “kecap anak-anak”, itu semua hasil segmentasi pasar.
Intinya, segmentasi pasar dilakukan untuk bikin strategi pemasaran lebih terarah, hemat biaya, dan tepat sasaran.
Segmentasi Pasar Menurut Para Ahli
Kalau mau lebih kuat, kita lihat juga arti segmentasi pasar menurut para ahli.
- Wendell R. Smith (1956)
Beliau yang pertama kali memperkenalkan konsep segmentasi pasar. Menurutnya, segmentasi adalah strategi memecah pasar yang awalnya dianggap homogen jadi kelompok-kelompok lebih kecil. Jadi, perusahaan bisa menyesuaikan produk sesuai karakter pelanggan. - Kotler & Keller
Mereka bilang segmentasi itu proses mengidentifikasi konsumen dengan kebutuhan serupa, sehingga pemasaran bisa lebih efektif. Dengan kata lain, segmentasi pasar bertujuan untuk memastikan produk dan iklan nyampe ke target yang tepat.
Kalau disimpulkan, segmentasi pasar jurnal para ahli ini intinya sama: semua setuju bahwa pasar itu beragam, dan Anda harus pinter membaginya biar strategi pemasaran lebih fokus.
Macam-Macam Segmentasi Pasar dan Contohnya
Kalau kita ngomongin segmentasi pasar, sebenarnya ada beberapa jenis yang umum dipakai oleh bisnis. Masing-masing punya kelebihan dan cara pakainya sendiri, dan agar Anda semakin terbayang disini juga sudah ada contoh nyatanya agar lebih mudah difahami.
1. Segmentasi Geografis
Ini adalah segmentasi berdasarkan lokasi. Bisa negara, kota, daerah, sampai iklim.
- Contoh: McDonald’s di Jepang punya menu Teriyaki Burger, sementara di Indonesia lebih fokus ke ayam goreng. Strategi ini bikin produk mereka terasa “lokal banget” dan relevan dengan budaya setempat.
2. Segmentasi Demografis
Segmentasi pasar berdasarkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, dan status pernikahan.
- Contoh: Brand skincare bikin produk untuk remaja (anti jerawat), dewasa (anti-aging), sampai khusus wanita menopause. Manfaatnya, produk mereka lebih mudah diterapkan karena datanya gampang dikumpulkan dan biasanya sangat berpengaruh pada pola konsumsi.
3. Segmentasi Psikografis
Kalau ini lebih dalam, fokusnya ke gaya hidup, kepribadian, minat, dan nilai.
- Contoh: Brand minuman energi menargetkan orang dengan gaya hidup sporty, sementara coffee shop kekinian menyasar anak muda yang suka nongkrong stylish. Ini membuat pesan marketing jadi lebih personal karena nyambung sama “siapa mereka” bukan sekadar “berapa usia mereka”.
4. Segmentasi Perilaku
Segmentasi berdasarkan kebiasaan belanja, frekuensi penggunaan, loyalitas, dan respons konsumen.
- Contoh: Marketplace ngasih promo flash sale ke user yang sering checkout tengah malam. Netflix juga rekomendasi film sesuai tontonan Anda. Dengan begitu, plaform tersebut bisa bikin kampanye lebih efisien karena fokus ke perilaku nyata pelanggan.
5. Segmentasi Benefit
Jenis ini fokus pada manfaat yang dicari konsumen dari produk.
- Contoh: Ada konsumen yang pilih smartphone karena kameranya, ada juga yang fokus ke baterai tahan lama. Ini tentu akan membantu bisnis bikin positioning produk lebih jelas dan sesuai dengan value yang dicari konsumen.
6. Segmentasi Organisasional (khusus B2B)
Kalau target pasarnya perusahaan, segmentasi bisa pakai faktor ukuran bisnis, industri, pendapatan, atau lokasi perusahaan.
- Contoh: Software akuntansi bikin paket sederhana untuk UKM dan paket enterprise lengkap untuk korporasi besar. Cara ini membuat jad lebih mudah nyusun strategi penawaran sesuai kapasitas dan kebutuhan klien.
Cara Melakukan Segmentasi Pasar
Sekarang, mari kita bahas bagaimana cara melakukan analisis pasar sebelum memulai bisnis. Nggak perlu ribet, cukup ikuti langkah praktis ini:
- Riset Pasar
Kumpulkan data tentang siapa pembeli potensial Anda. Bisa lewat survei, Google Trends, atau cek kompetitor. Ini mirip dengan cara analisis pasar saham atau bahkan cara analisis reksadana pasar uang, di mana data jadi fondasi sebelum Anda ambil keputusan. - Tentukan Kriteria Segmentasi
Pilih mau pakai segmentasi demografis, geografis, psikografis, atau perilaku. Misalnya:- Segmentasi pasar demografis: dilihat dari usia, gender, pendapatan. Contoh: diskon pelajar untuk layanan kursus online.
- Segmentasi pasar psikografis: fokus ke gaya hidup, nilai, minat. Contoh: brand vegan menarget konsumen peduli lingkungan.
- Segmentasi pasar geografis: berdasarkan lokasi. Contoh: brand pakaian musim dingin nggak masukin iklan ke Indonesia.
- Segmentasi perilaku: lihat kebiasaan belanja. Contoh: kasih promo ke pelanggan yang sering belanja online.
- Analisis dan Buat Persona
Dari data tadi, bikin profil pelanggan ideal (buyer persona). Misalnya: “Remaja 18–25 tahun, tinggal di kota besar, suka olahraga, sering beli snack sehat.” Dari sini, Anda bisa lebih gampang bikin promosi yang nyambung. - Uji dan Evaluasi
Jalankan kampanye, lalu evaluasi hasilnya. Apakah segmen yang Anda pilih merespons? Kalau belum, perbaiki. Ingat, cara segmentasi pasar ini bukan sekali jadi, tapi harus rutin dipantau.
Tools untuk Melakukan Segmentasi Pasar
Biar lebih gampang, Anda bisa manfaatkan tools segmentasi pasar. Ringkas saja, berikut rekomendasinya:
- Google Analytics
Cocok buat analisis data website: lihat demografi, lokasi, sampai perilaku pengunjung. Mudah dipakai dan gratis. - Mailchimp
Kalau main di email marketing, Mailchimp bisa bantu bikin kampanye segmented: misalnya, kirim email khusus buat pelanggan setia atau pengguna baru. - HubSpot
All-in-one platform dengan fitur CRM, email marketing, dan segmentasi pelanggan. Bagus kalau Anda butuh solusi lengkap. - QuestionPro
Tools survei untuk mengumpulkan data langsung dari pelanggan. Berguna banget kalau Anda mau tahu preferensi atau kebutuhan spesifik target pasar. - Segment (by Twilio)
Cocok buat bisnis yang butuh data lintas channel (website, email, sosial media). Semua data pelanggan bisa dikumpulkan dan dibagi otomatis ke segmen yang tepat.
Tools ini ibarat senjata Anda. Tinggal pilih sesuai kebutuhan dan skala bisnis. Mau kecil atau besar, selalu ada tool yang bisa bantu cara membuat segmentasi pasar dan contohnya jadi lebih praktis.
Dari contoh-contoh ini jelas bahwa segmentasi pasar bukan teori doang, tapi benar-benar dipakai brand besar sampai UMKM setiap hari.






