Dunia percetakan modern tidak lepas dari inovasi yang dilakukan ratusan tahun lalu oleh Johannes Gutenberg, pencipta mesin cetak pertama di abad ke-15 yang membuat produksi buku bisa dilakukan secara massal.
Lalu munculah salah satu pionir bernama Indigo, perusahaan yang didirikan oleh Benny Landa pada tahun 1977 dan meluncurkan printer digital pertama di dunia pada 1993, maka saat itu dimulailah era dan isitilah digital printing.
Kehadiran teknologi ini mengubah arah industri percetakan. Jika dulu mencetak butuh plat, proses panjang, serta minimal order besar, kini digital printing memberikan fleksibilitas, personalisasi, hingga kualitas tinggi walau dalam pemesanan berjumlah kecil.
Apa Itu Digital Printing?
Digital printing adalah metode pencetakan modern yang mengubah file digital menjadi cetakan fisik di berbagai media. Digital printing juga tidak memerlukan plat cetak seperti pada offset, tapi menggunakan proses langsung dari komputer ke mesin cetak.
Teknologi ini membuat Anda dapat mencetak banner, spanduk, brosur, mug, totebag, hingga kaos dengan lebih cepat, fleksibel, dan efisien. Bahkan, untuk kebutuhan khusus seperti satu item produk saja, dengan menggunakan digital printing hal itu tetap bisa dilakukan.
Selain itu, ada juga beberapa kelebihan utama digital printing, antara lain:
- Kecepatan produksi: Tidak perlu setup panjang seperti offset printing.
- Fleksibilitas: Bisa mencetak satuan atau jumlah kecil tanpa biaya tambahan.
- Kualitas tinggi: Hasil cetak tajam, detail, dan warna kaya.
- Kustomisasi: Setiap produk bisa memiliki desain berbeda dalam satu proses cetak.
Tapi walau begitu, digital printing juga punya keterbatasan. Contohnya, untuk jumlah cetakan yang sangat besar seperti ribuan item, biaya per unit bisa lebih mahal dibanding offset.
Selain itu, akurasi warnanya juga terkadang membutuhkan penyesuaian lebih detail dan ini perlu kemampuan editor andal.
9 Jenis Digital Printing
Seiring perkembangan teknologi yang ada saat ini, digital printing sudah hadir dalam berbagai jenis dan setiap jenisnya punya fungsi, kelebihan, dan kelemahan masing-masing.
Berikut adalah jenis-jenis digital printing yang paling populer dalam industri percetakan:
1. Large Format Printing
Large format adalah mesin cetak digital berukuran besar, biasanya mesin ini digunakan untuk mencetak banner, spanduk, baliho, backdrop, hingga neon box.
Kelebihannya, mesin ini bisa mencetak benda atau media yang berukuran besar dengan detail yang baik, jadi cocok untuk media promosi di outdoor.
Kalau kekurangannya, large format printing itu butuh ruang besar untuk mesin dan biaya operasional tintanya juga tinggi.
2. Digital Offset Printing
Jenis ini menggunakan teknologi digital tapi hasilnya menyerupai cetakan offset, jadi cocok buat media kertas HVS, Art Paper, Art Karton, hingga Duplex (coated).
Kelemahannya ada di ketidak efisienan kalau ingin cetak dalam jumlah ribuan. Sedangkan kelebihannya bisa Anda rasakan pada hasil cetakan yang rapi, berkualitas, dan bisa untuk volume sedang.
3. Screen Digital Printing (DTG/DTF)
Jenis ini biasanya dipakai untuk mencetak gambar langsung ke kain atau kaos. Metode yang dipakai adalah DTF (Direct to Film) dan DTG (Direct to Garment) yang sekarang sudah banyak dipakai untuk industri fashion dan merchandise.
Hebatnya mesin ini bisa mencetak full color dengan detail tinggi di berbagai jenis kain. Tapi, jenis ini juga butuh sebuah tinta khusus dan harganya lebih mahal dari tinta biasa, serta proses cetaknya juga relatif lebih rumit.
4. Keramik Printing
Seperti namanya, teknik ini digunakan untuk mencetak desain ke media keramik, cangkir, gelas, atau piring. Karena itu, metodenya banyak digunakan dalam bisnis souvenir dan merchandise. Hasil cetak nya juga tahan lama dan tidak mudah pudar. Tapi, sayangnya masih terbatas pada material keramik atau kaca.
5. Inkjet Printing
Jenis paling umum yang digunakan di rumah maupun industri, yaitu inkjet. Jenis ini punya metode menyemprotkan tinta dalam bentuk titik-titik mikroskopis, menghasilkan gambar detail dengan warna tajam.
Kualitas gambarnya juga sangat baik, jadi cocok untuk foto, desain grafis, atau cetakan artistik. Tapi seperti screen digital printing, biaya tintanya cukup mahal, dan kecepatan cetaknya juga lebih lambat dibanding laser printing.
6. Laser Printing
Teknologi ini menggunakan toner kering dan panas untuk menghasilkan cetakan cepat. Umumnya dipakai untuk dokumen, brosur, hingga stiker label.
Kelebihannya cepat, efisien, dan hemat biaya untuk cetakan volume sedang. Tapi warna yang laser printing hasilkan tidak setajam inkjet dan kadang pun sering mengalami kebocoran, jadi lebih cocok untuk teks atau grafis sederhana dan volume sedang.
7. UV Printing
Metode ini memungkinkan cetakan langsung di media kaku seperti akrilik, kayu, logam, atau kaca. Tinta UV juga bisa langsung mengering ketika terkena sinar ultraviolet jadi bikin proses cepat selesai.
Kalau Anda pakai jenis ini, biasanya hasilnya akan tajam dan tahan berbagai keadaan cuaca, jadi cocok untuk produk interior maupun outdoor.
Namun tidak disarankan di permukaan sangat melengkung karena jenis ini tidak cocok dan hasilnya kurang maksimal. Ditambah lagi, Anda juga harus memperhatikan budget, karena biaya mesin cukup ini tinggi.
8. Printer Solid Ink
Kalau berbicara soal printer solid ink maka hasilnya sudah pasti sangat hidup dan tahan lama. Itu karena jenis ini menggunakan batang tinta padat yang dipanaskan lalu ditransfer ke media cetak.
Selain itu, warna yang dihasilkannya juga cerah, tahan lama, serta bisa digunakan untuk berbagai material. Namun, untuk durasi pemanasan awal butuh waktu yang lebih lama dan juga kurang efektif untuk kertas biasa.
9. 3D Printing
Ini adalah jenis digital printing paling inovatif yang mencetak objek tiga dimensi lapis demi lapis untuk saat ini. Karena kelebihannya itu sekarang sudah banyak juga digunakan dalam industri arsitektur, kedokteran, manufaktur, hingga fashion.
Itu wajar karena hasilnya pun bisa bagus walau bentuknya kompleks dan sulit dibuat dengan metode konvensional. Tapi ada kualitas ada harga, biaya mesin dan perawatan tinggi 3D Printing itu tinggi, dan waktu cetaknya juga bisa sangat lama, tergantung tingkat kompleksitas gambar.
Digital Printing dalam Dunia Bisnis
Saat ini digital printing sudah membuka peluang bisnis yang sangat luas. Industri ini tidak hanya terbatas pada percetakan brosur atau banner. Tapi lebih dari itu, digital printing sudah merambah ke advertising, tekstil, interior, merchandise, hingga personalisasi produk. Contohnya:
- Advertising: baliho, billboard, neon box, backdrop event.
- Tekstil & Fashion: jersey olahraga, kaos, hijab, gamis, hingga tas custom.
- Merchandise & Souvenir: mug, tumbler, totebag, ID card, casing handphone.
- Interior & Industri: panel kayu, akrilik, keramik, dan dekorasi rumah.
Jika dulu percetakan hanya bisa dilakukan dalam jumlah besar dengan offset, kini digital printing memungkinkan Anda mencetak satuan hingga massal dengan hasil tetap profesional.
Dengan berbagai jenis digital printing seperti large format, inkjet, laser, DTF, UV printing, hingga 3D printing memberi pilihan luas bagi Anda sesuai kebutuhan bisnis maupun personal.
Bagi Anda yang ingin memulai atau mengembangkan usaha, memahami apa itu digital printing dan jenis-jenisnya akan memberi banyak keuntungan. Mulai dari memilih mesin yang tepat, memahami potensi pasar, hingga menciptakan peluang bisnis baru.






