Rigid Box

Menurut PakFactory (2025), rigid box (set-up box) adalah kemasan berbahan chipboard tebal (umumnya 2–3 mm) yang dibungkus kertas dekoratif atau specialty paper untuk menghasilkan tampilan premium dan struktur kokoh. Ada juga yang mengartikan rigid box sebagai kemasan non-collapsible (tidak bisa “dilipat rata” seperti folding carton) dengan core greyboard/chipboard yang jauh lebih tebal (mis. 36–48pt) sehingga […]

rigid box jual rigid box hardbox.co.id canva
« Back to Glossary Index

Menurut PakFactory (2025), rigid box (set-up box) adalah kemasan berbahan chipboard tebal (umumnya 2–3 mm) yang dibungkus kertas dekoratif atau specialty paper untuk menghasilkan tampilan premium dan struktur kokoh.

Ada juga yang mengartikan rigid box sebagai kemasan non-collapsible (tidak bisa “dilipat rata” seperti folding carton) dengan core greyboard/chipboard yang jauh lebih tebal (mis. 36–48pt) sehingga kuat mempertahankan bentuk.

Jadi, rigid box packaging adalah kemasan kaku berbahan board tebal (chipboard/greyboard) yang dilapisi wrap paper, dibuat untuk proteksi tinggi sekaligus menaikkan persepsi nilai lewat tampilan dan finishing.

Kelebihan Rigid Box

Ada kelebihan yang dimiliki rigid box sekaligus jadi ciri khasnya, yaitu:

  1. Struktur Selaras dengan Brand Positioning: Rigid box bisa dipakai untuk box magnetic dan book-style cocok untuk kemasan ekslusif, two-piece untuk gaya klasik, dan kraft-look cocok untuk yang eco dan minimalis.
  2. Sustainability dan Kredibel: Pada rigid box ada material bersertifikat FSC untuk paper, packaging, dan bisa dikomunikasikan lewat label dan claim yang tepat.
  3. Mudah Diatur Untuk Volume, Shipping, dan Storage: Rigid box punya struktur collapsible yang bisa bagus untuk efisiensi logistik tanpa kehilangan kesan premium.

Kesalahan yang Harus Dihindari

Banyak rigid box gagal bukan karena desain jelek, tapi karena detail teknisnya kelewat:

  • Salah ukuran (clearance): box terlalu sempit untuk produk atau malah longgar, jadi membuat lecet atau sering bergeser.
  • Over-finishing tanpa fungsi: memasang semua finishing, sehingga membuat desain tidak terkonsep dengan rapih.
  • Tidak memikirkan ongkir dan gudang dari awal: rigid box bisa bikin biaya logistik naik karena volumetrik dan ini sering terjadi dan disadari ketika produksi massal.
  • Tidak tes sample dengan skenario real: uji coba sample itu sangat penting untuk drop test ringan, gesekan (abrasion), dan simulasi packing shipping.
  • Material wrap tidak cocok untuk handling: dalam rigid box, ada beberapa paper dan tekstur cantik tapi mudah kotor atau lecet, apalagi untuk e-commerce yang sering mengandalkan kurir.

F&Q (Frequently Asked Questions)

Q1: Apa beda rigid box dengan folding carton?

A: Rigid box jauh lebih tebal dan bentuknya permanen (non-collapsible), sedangkan folding carton lebih tipis dan bisa dikirim flat lalu dirakit.

Q2: Ketebalan rigid box yang umum itu berapa?

A: Banyak rigid box berada di kisaran 1–3 mm, dan yang premium sampai 2–3 mm untuk bahan core chipboard dan greyboard.

Q3: Rigid box cocok untuk produk apa saja?

A: Umumnya untuk produk bernilai tinggi atau butuh unboxing premium, seperti jewelry, kosmetik premium, parfum, gift set, hingga elektronik kecil (aksesori, earbuds, smartwatch).

Q5: Apakah bisa rigid box dibuat eco-friendly?

A: Bisa, misalnya pakai board atau packaging bersertifikat FSC dan pilih material yang mendukung daur ulang, plus minim plastik.

In Article Box
order packaging disini hardbox.co.id