Kemasan yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan daya tarik visual, memperkuat branding, hingga memengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Agar Anda tidak salah langkah, pada artikel ini adalah rangkuman sepuluh pertanyaan penting seputar kemasan produk yang wajib Anda pahami sebelum memilih dan mencetak kemasan untuk produk Anda.
1. Apa Penting Desain, Kemasan, dan Logo ya?
Jawabannya, sangat penting. Desain kemasan yang menarik akan membuat produk Anda lebih menonjol di rak-rak toko atau marketplace.
Logo yang jelas dan desain yang konsisten akan mempermudah konsumen mengenali merek Anda. Ingat, kesan pertama itu krusialan dan dalam banyak kasus, kemasan adalah hal pertama yang konsumen lihat.
2. Apakah Kemasan Bagus dan Berkualitas itu Mahal?
Tidak selalu. Kemasan dengan kualitas cetak tinggi, seperti cetak rotogravure, memang membutuhkan biaya produksi awal yang besar karena adanya minimum order.
Tapi jika dihitung per pcs, biayanya justru bisa lebih murah dibanding metode sablon atau stiker tempel.
Jadi, kalau volume produksi Anda sudah cukup tinggi, investasi pada kemasan berkualitas adalah pilihan yang bijak, karena tampilannya akan jauh lebih profesional dan tahan lama.
3. Apa yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Kemasan?
Ada beberapa hal penting yang harus Anda perhatikan ketika membuat kemasan produk:
- Siapa target pasar Anda? Anak muda, ibu rumah tangga, pebisnis?
- Karakter seperti apa yang ingin ditampilkan? Elegan, natural, modern, atau minimalis?
- Apakah kemasan tersebut melindungi produk dengan baik?
- Apakah bentuknya praktis, mudah dibuka, disimpan, dan dibawa?
Kemasan tidak hanya soal estetika, tapi juga fungsi. Maka dari itu bentuk dan bahan yang Anda pilih juga harus mampu menjaga produk tetap aman dan segar.
4. Info Apa yang Harus Ditulis di Kemasan Agar Informatif?
Kunci dari kemasan yang efektif adalah informasi yang jelas tapi tidak berlebihan, sehingga ada beberapa elemen wajib antara lain:
- Nama produk dan logo
- Deskripsi singkat atau gambar produk
- Tanggal kedaluwarsa dan tanggal produksi
- Komposisi/nutrisi (jika produk makanan)
- Informasi perusahaan (nama, alamat, dan kontak)
Penting untuk Anda pastikan desain tetap “bernapas” dan tidak penuh sesak oleh teks. Untuk itu Anda bisa menggunakan tata letak yang bersih dan memberikan cukup ruang kosong.
5. Apa Kriteria Kemasan Makanan yang Baik dan Aman?
Seperti yang kita tahu bahwa produk makanan membutuhkan perlindungan ekstra, hal ini karena produk makanan rentan dengan kadaluarsa atau kerusakan di jalan.
Maka untuk melindungi produk dari hal yang tidak diinginkan pastikan kemasan yang Anda gunakan memiliki kriteria berikut:
- Mencegah uap air masuk
- Mengontrol suhu di dalam kemasan
- Melindungi dari cahaya
- Mencegah kontaminasi
- Aman untuk kontak langsung dengan makanan (food grade)
Beberapa material food grade yang umum digunakan adalah kertas ivory, art carton, PET, atau aluminium foil laminated.
6. Apa Bentuk Kemasan Makanan yang Umum Digunakan?
Ada beberapa bentuk kemasan makanan yang populer di pasaran dan bisa Anda gunakan, diantaranya:
- Standing Pouch: Cocok untuk keripik, kopi, abon, dan teh.
- Kemasan Sachet (Centre Seal & Three Side Seal): Umum digunakan untuk bubuk instan, kopi, atau camilan ringan.
- Gusset Bag: Memiliki lipatan di sisi, ideal untuk produk seperti biskuit atau kopi kemasan besar.
- Paper Bowl: Untuk makanan panas berkuah seperti soto atau mie.
- Food Pail dan Lunch Box: Cocok untuk makanan cepat saji dan katering.
Ingat selalu bahwa pemilihan bentuk harus disesuaikan dengan jenis produk dan cara konsumsi konsumen Anda.
7. Bagaimana Menyesuaikan Kemasan dengan Jenis Produk?
Untuk menyesuaikan kemasan dnegan jenis produk, Anda harus mengenali terlebih dahulu karakter produk tersebut, apakah itu cair, padat, bubuk, pasta, atau produk segar. Misalnya:
- Produk bubuk cocok dikemas dalam sachet atau standing pouch.
- Produk cair atau pasta lebih baik menggunakan pouch dengan nozzle.
- Produk kering seperti snack dan kacang bisa dikemas dalam gusset bag atau paper box.
Semakin Anda mengenal produk Anda, semakin tepat pula kemasan yang bisa Anda pilih.
8. Apakah Kemasan Ramah Lingkungan Itu Penting?
Di era saat ini, konsumen semakin peduli terhadap dampak lingkungan. Kemasan ramah lingkungan bukan hanya pilihan bijak untuk bumi, tapi juga bisa jadi nilai jual lebih untuk brand Anda.
Berikut ini adalah beberapa bahan ramah lingkungan yang bisa Anda gunakan antara lain:
- Cassava bag (tas dari singkong)
- Honeycomb paper wrap
- Edible film (kemasan yang bisa dimakan)
- Paper-based packaging
Kemasan yang mudah terurai dan dapat didaur ulang akan membuat brand Anda lebih disukai oleh konsumen yang sadar lingkungan.
9. Berapa Lama Waktu Produksi Kemasan?
Lama waktu produksi tergantung dari jenis kemasan dan metode cetaknya. Sebagai gambaran:
- Kemasan dengan cetak rotogravure: ±1 bulan
- Kemasan tanpa cetak (polos): ±3 minggu
- Cetak offset untuk paper packaging: ±1–4 minggu
Proses biasanya meliputi: desain, approval, cetak, laminasi, potong, finishing, dan pengemasan akhir.
10. Berapa Minimal Order dan Berapa Biayanya?
Minimal order sangat bervariasi tergantung jenis kemasan dan penyedia jasa. Contohnya:
- Softbox karton (seperti lunch box, dus parfum): mulai dari 1.000 pcs
- Hardbox/rigid box premium: mulai dari 100–200 pcs
- Kardus corrugated: mulai dari 500 pcs
Semakin tinggi kualitas dan kompleksitas desainnya, tentu biayanya juga akan menyesuaikan. Namun, banyak penyedia jasa yang bisa memberikan konsultasi sesuai anggaran Anda.
Memahami kemasan produk bukan hanya soal tampilan luar, tapi juga menyangkut strategi pemasaran, perlindungan produk, hingga komunikasi merek.
Selain mengetahui ke sepuluh hal di atas, Anda juga jangan ragu untuk berkonsultasi dengan jasa pembuatan kemasan profesional agar hasilnya maksimal dan sesuai harapan.
