Apa Itu BMC (Business Model Canvas) : Pengertian dan Cara Membuatnya

apa itu bmc apa itu bmc hardbox.co.id

Written By Almer

Almer adalah seseorang yang memiliki pemahaman baik dibidang packaging, hardbox, softbox, branding, marketing, dan bisnis.

September 17, 2025

Memahami bisnis tidak selalu harus rumit dengan ratusan halaman dokumen. Business Model Canvas (BMC) hadir sebagai solusi praktis untuk memetakan strategi bisnis dalam satu halaman sederhana.

Dengan sembilan blok utama, BMC membantu Anda mengenali pelanggan, menentukan proposisi nilai, hingga mengelola biaya dan pendapatan. Alat ini cocok digunakan baik oleh startup, UMKM, maupun perusahaan besar untuk merancang, menganalisis, dan mengoptimalkan model bisnis secara lebih efektif.

Apa Itu Business Model Canvas?

Business Model Canvas pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder. Bayangkan sebuah kertas besar yang dibagi menjadi sembilan blok utama. Masing-masing blok mewakili elemen penting dalam sebuah bisnis, mulai dari siapa pelanggan Anda, apa nilai unik yang Anda tawarkan, hingga bagaimana cara menghasilkan uang dan mengelola biaya.

BMC menjadi populer karena formatnya yang visual, sederhana, dan ringkas. Kalau biasanya business plan membutuhkan ratusan halaman, BMC hanya butuh satu halaman untuk memetakan keseluruhan model bisnis. Inilah yang membuatnya cocok untuk startup, UMKM, maupun perusahaan besar yang ingin lebih lincah beradaptasi.

Sembilan Elemen Business Model Canvas

Secara umum, terdapat sembilan elemen utama dalam BMC. Setiap elemen saling terkait dan membentuk dasar operasional sebuah bisnis.

1. Customer Segments (Segmen Pelanggan)

Ini adalah bagian yang menjelaskan kelompok pelanggan yang menjadi target utama bisnis. Segmen bisa berupa:

  • Mass market: audiens luas dengan kebutuhan serupa.
  • Niche market: audiens khusus dengan kebutuhan spesifik.
  • Multi-sided market: dua segmen yang saling bergantung, misalnya penjual dan pembeli dalam marketplace.

2. Value Propositions (Proposisi Nilai)

Value Proposition inilah “alasan kenapa pelanggan memilih kita”. Nilai unik bisa berupa harga lebih terjangkau, kualitas lebih baik, atau solusi yang inovatif. Sebagai contoh dalam satu proyek digital yang berjalan, proposisi nilainya sederhana, seperti memberikan kemudahan akses layanan dengan lebih cepat.

3. Channels (Saluran)

Bagaimana cara produk atau layanan sampai ke pelanggan? Apakah lewat website, media sosial, aplikasi, atau distributor? Saat Anda memulai usaha dan membangung brand, saluran utama hanyalah media sosial. Tapi seiring waktu, kombinasi antara saluran online dan offline terbukti jauh lebih efektif.

4. Customer Relationships (Hubungan Pelanggan)

Hubungan ini bisa berupa personal assistance, automated services, atau bahkan co-creation. Menariknya, ketika Anda mencoba model community-based relationship, loyalitas pelanggan akan lebih meningkat.

5. Revenue Streams (Sumber Pendapatan)

Setiap ide bisnis harus menjawab pertanyaan sederhana: “Dari mana uangnya masuk?” Revenue bisa berasal dari penjualan langsung, subscription, lisensi, iklan, hingga biaya transaksi. Menuliskan hal ini di kanvas membantu kita menghindari ilusi “produk keren tapi tidak menghasilkan.”

6. Key Resources (Sumber Daya Utama)

Ini adalah “amunisi” bisnis: tim yang solid, aset intelektual, modal finansial, atau infrastruktur fisik. Tanpa resource yang tepat, proposisi nilai hanya akan jadi wacana.

7. Key Activities (Aktivitas Utama)

Apakah yang paling penting untuk dilakukan agar bisnis berjalan? Produksi, pemasaran, pengembangan platform, atau layanan pelanggan. Semuanya harus jelas dan terhubung dengan value proposition.

8. Key Partnerships (Kemitraan Utama)

Tidak ada bisnis yang bisa hidup sendiri. Supplier, distributor, hingga mitra strategis bisa menjadi faktor penentu keberhasilan. Sebagai contohnya sebuah startup, bisnis ini akan tumbuh pesat jika memiliki partner distribusi yang tepat.

9. Cost Structure (Struktur Biaya)

Terakhir, jangan lupa realitanya seperti biaya. Mengetahui mana biaya tetap dan variabel membuat strategi lebih realistis. Bisnis bisa memilih fokus cost-driven (efisiensi) atau value-driven (berani biaya lebih untuk kualitas).

template bmc apa itu bmc hardbox.co.id
template bmc hardbox.co.id

Manfaat Menggunakan Business Model Canvas

Dari pengalaman dan teori yang ada, BMC memiliki beberapa keunggulan utama:

  • Clarity: Memberikan gambaran jelas dalam satu halaman.
  • Flexibility: Mudah diperbarui sesuai perubahan pasar.
  • Collaboration: Mendorong diskusi lintas tim.
  • Customer-Centric: Memastikan pelanggan selalu menjadi fokus utama.

Coba Anda bayang kan ketika sebuah tim startup yang kacau akhirnya duduk bersama mengisi BMC. Setelah selesai, mereka punya “bahasa yang sama” untuk menyebut strategi bisnis. Dari situ, kolaborasi jadi jauh lebih efektif.

Keterbatasan dan Pelengkap BMC

Namun, BMC tidaklah sempurna. Ada beberapa keterbatasan:

  • Terlalu menyederhanakan bisnis yang kompleks.
  • Tidak menampilkan proyeksi finansial detail.
  • Lebih fokus pada faktor internal daripada eksternal.

Oleh karena itu, BMC biasanya dipadukan dengan alat lain seperti:

  • SWOT Analysis untuk posisi kompetitif.
  • Lean Canvas bagi startup tahap awal.
  • Value Proposition Canvas untuk memperdalam hubungan dengan pelanggan.
  • Porter’s Five Forces dan PESTEL untuk analisis eksternal.

Bagi siapa pun yang sedang merintis usaha atau ingin menguji ide bisnis, cobalah ambil selembar kertas (atau gunakan template digital), lalu isi blok demi blok.

FAQ Seputar BMC

Q : Apa yang harus dihindari saat membuat business model canvas?

A : Hindari overcomplication, asumsi tanpa data, dan menjadikan BMC sebagai dokumen statis tanpa pembaruan. Pastikan BMC tetap menjadi dokumen hidup yang relevan dengan kondisi pasar.

Q : Seberapa sering BMC perlu diperbarui atau direvisi?

A : Sebaiknya direvisi secara berkala, misalnya setiap 3–6 bulan atau ketika terjadi perubahan signifikan pada pasar, teknologi, maupun strategi perusahaan.

Q : Apa yang harus dipertimbangkan saat menjalin kemitraan dalam business model canvas?

A : Pastikan kemitraan memberi nilai tambah nyata : akses pasar, efisiensi biaya, atau keunggulan kompetitif. Hindari partnership yang justru menambah kompleksitas tanpa hasil signifikan.

In Article Box
order packaging disini hardbox.co.id

Artikel Lainnya

10 Ide Rekomendasi Kue Lebaran Untuk Keluarga dan Jualan

10 Ide Rekomendasi Kue Lebaran Untuk Keluarga dan Jualan

Kue lebaran populer di Indonesia meliputi kue kering klasik yang rasanya renyah serta bentuk yang beraneka ragam. Untuk Anda yang ingin mempersiapkan lebaran dengan berjualan atau sekedar membuat untuk keluarga. Maka ini adalah sepuluh rekomendasi kue lebaran yang...

6 Ide Kegiatan Tahun Baru Untuk Keluarga dan Teman

6 Ide Kegiatan Tahun Baru Untuk Keluarga dan Teman

Kegiatan tahun baru seperti bakar-bakar dan bermain bersama biasanya melibatkan orang-orang berharga, namun kadang ada juga yang masih bingung harus melakukan apa saja. Maka dari itu di bawah ini ada enam ide kegiatan tahun baru untuk Anda yang bisa dijadikan...

Apa Itu Tumbler Tuku? Harga, Varian, dan Belinya di Mana

Apa Itu Tumbler Tuku? Harga, Varian, dan Belinya di Mana

Nama Tumblr tuku menaik ke permukaan karena cerita hilangnya di krl dan tersebar di sosial media. Dari situ, banyak orang yang awalnya berpikir itu hanya tumbler, jadi penasaran sebenarnya tumblernya seperti apa, harganya berapa, dan belinya di mana? Pada artikel ini...